- Memberikan motivasi. semakin kuat motivasinya semakin besar pula ia belajar. Karena itu, orang tua hendaknya memberi motivasi agar dorongan untuk belajar tumbuh dari diri anak sendiri.
- Menjelaskan tujuan belajar. Tujuan dapat memberi arah yang jelas bagi anak dalam belajar. dengan tujuan belajar yang dipahaminya, anak akan lebih tekun dalam belajar.
- Menjelaskan manfaat belajar. Menjelaskan manfaat belajar dapat dilakukan dengan memberi contoh nyata dalam kehidupan sehari- hari di sekitar anak. Misalnya, si Anu yang tadinya pernah tidak naik kelas, akhirnya bisa lulus dengan nilai terbaik di sekolah.
- Memberi kesempatan belajar. Memberi kesempatan berarti juga tidak mengganggu anak pada saat sedang tekun belajar. orang tua bisa pula mengajak anak berkunjung ke tempat- tempat yang memberi suasana belajar, misalnya Perpustakaan, Kebun binatang.
- Menciptakan suasana bersaing. Persaingan bisa dilakukan dengan diri sendiri atau orang lain. Contohnya, orang tua mendorong anak berlomba mengejar prestasi disini tidak melulu berupa angka yang baik, tetapi juga peningkatan- peningkatan yang di capai.
- Mencukupi sarana belajar. Dalam memenuhi sarana belajar hendaknya sesuai dengan tingkat kebutuhan anak, karena kebutuhan mereka berbeda.
- Memberikan teladan. Anak akan lebih bergairah dalam belajar bila melihat orang tuanya juga selalu belajar.
- Memberi hadiah. Anak yang menunjukkan prestasi baik dari hasil belajarnya layak mendapat hadiah. Bentuknya bisa materi, kasih sayang, perhatian, pujian dll.
- Membimbing dan mengajarkan. Pendidikan di sekolah saja kadang belum mencukupi, sehingga orangtua disamping memotivasi juga perlu membimbing dan mengajarkan materi-materi yang belum dipahami anak (bila sanggup). Kalau tidak sanggup cari infonya dari berbagai sumber (internet, diskusi dengan teman/guru, buku, dll).
Oleh Drs. Sukmana (Intisari 2001) dan tambahan pribadi utk poin 9.